Standar
dan Paduan untuk Audit Sistem Informasi
Disusun oleh
Randy Adityanda |
14117950
PTA 2020/2021
Universitas Gunadarma
A. ISACA
ISACA adalah suatu organisasi
profesi internasional di bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan
di Amerika Serikat pada tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap
Information Systems Audit and Control Association, saat ini ISACA hanya
menggunakan akronimnya untuk merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata
kelola teknologi informasi.
ISACA
didirikan oleh individu yang mengenali kebutuhan untuk sumber informasi
terpusat dan bimbingan dalam bidang tumbuh kontrol audit untuk sistem komputer.
Hari ini, ISACA memiliki lebih dari 115.000 konstituen di seluruh dunia dan
telah memiliki kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota
ISACA terdiri dari antara lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar,
profesional keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor
internal. Jaringan ISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih
dari 60 negara, termasuk di Indonesia.
ISACA
mulai pada tahun 1967, ketika sekelompok kecil orang dengan kontrol
pekerjaan-audit serupa di sistem komputer yang menjadi semakin penting untuk
operasi mereka organisasi-duduk untuk membahas perlunya sumber informasi
terpusat dan bimbingan dalam bidang. Pada tahun 1969, kelompok formal,
menggabungkan sebagai Asosiasi EDP Auditor. Pada tahun 1976 asosiasi membentuk
yayasan pendidikan untuk melakukan upaya penelitian besar-besaran untuk
memperluas pengetahuan dan nilai tata kelola TI dan bidang kontrol. Sebelumnya
dikenal sebagai Audit Sistem Informasi dan Control Association, ISACA sekarang
berjalan dengan singkatan saja, untuk mencerminkan berbagai profesional TI
pemerintahan yang dilayaninya.
1. Menurut ISACA, pemegang
gelar CISA mempunyai competitive advantage dengan memastikan bahwa: Audit sistem
informasi dilakukan sesuai dengan standar, panduan, dan best practises terkait.
2. Suatu perusahaan
melaksanakan tata-kelola teknologi informasi (corporate governance of IT).
3. Manajemen atas sistem
dan infrastruktur IT (systems and infrastructure life cycle management)
dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan.
4. Arsitektur keamanan
didesain untuk menjaga prinsip kerahasiaan (confidentiality),integritas
(integrity),dan ketersediaan (availability) atas information assets.
5. Program disaster
recovery dan business continuity direncanakan dengan baik dan dampak resikonya
diminimalisir.
Berikut beberapa pengakuan atas sertifikasi CISA dari beberapa lembaga:
1. Departemen Pertahanan Amerika (US Department of Defence) mengharuskan staff information assurance-nya memiliki sertifikat tertentu, di antaranya gelar CISA
2. Undang-undang Keamanan Informasi di Korea mensyaratkan audit sistem informasi dilakukan oleh pemegang sertifikasi tertentu, misalnya CISA
3. Bursa Efek India mengakui sertifikasi profesional CISA sebagai salah satu prasyarat untuk melakukan systems audit
4. Menurut Undang-undang di Rumania, bank yang akan menerapkan sistem pembayaran elektronik (misalnya melalui internet) diharuskan melewati proses sertifikasi dahulu oleh auditor yang memiliki gelar CISA
Ujian
CISA ini dilakukan 2 kali setahun, sekitar bulan juni dan desember. Jumlah soal
ujiannya ada 200, multiple-choice dan minimal harus bener 75% supaya lulus.
Ada 6 area/topik dalam ujian CISA
:
1.
Information
systems audit process (sekitar 10% dari total jumlah soal)
2.
Information
systems governance (15%)
3.
Systems
and infrastructure life cycle management (16%)
4.
Information
technology service delivery and support (14%)
5.
Protection
of information assets (31%)
6.
Business
continuity and disaster recovery (14%)
Supaya bisa dapat gelar CISA, gak
cuma harus lulus ujian doank. Ada juga beberapa persyaratan lainnya:
1.
Harus
punya pengalaman 5 tahun dalam information systems audit, control, or security
(bisa disubstitusi dengan persyaratan tertentu)
2.
Mematuhi
ISACA Code of Professional Ethics
3.
Menjalankan
IS Auditing Standards yang dikeluarkan ISACA
4.
Ikut
program CPE (Continuing Professional Education)
Syarat Kelulusan
ISACA menggunakan
dan laporan nilai pada skala umum 200-800. Sebagai contoh, skor skala dari 800
mewakili nilai sempurna dengan semua pertanyaan dijawab dengan benar; skor
skala dari 200 adalah skor terendah mungkin dan menandakan bahwa hanya sejumlah
kecil pertanyaan yang dijawab dengan benar. Calon harus menerima skor 450 atau
lebih tinggi untuk lulus ujian.Sebuah skor 450 merupakan standar yang konsisten
minimal pengetahuan sebagaimana ditetapkan oleh ISACA CISA Komite Sertifikasi
itu. Seorang kandidat menerima nilai kelulusan kemudian dapat mengajukan
permohonan sertifikasi jika semua persyaratan lain terpenuhi.
IIA COSO (The Comitte of
Sponsoring Organizations of the threadway commision’s)
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission, atau disingkat COSO, adalah suatu inisiatif dari sektor
swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan utamanya adalah untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan
dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut. COSO telah menyusun
suatu definisi umum untuk pengendalian, standar, dan kriteria internal yang
dapat digunakan perusahaan untuk menilai sistem pengendalian mereka. COSO
disponsori dan didanai oleh 5 asosiasi dan lembaga akuntansi profesional: American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), American Accounting Association (AAA), Financial Executives Institute (FEI), The Institute of Internal Auditors (IIA) danThe Institute of Management Accountants (IMA).
Pengendalian intern ini penggunaannya mencakup penentuan tujuan pengendalian pelaporan keuangan dan proses operasional dalam konteks organisasional, sehingga perbaikan dan kontrol dapat dilakukan secara menyeluruh.
ISO 1799
Menghadirkan sebuah standar untuk sistem manajemen keamanan informasi
yang meliputi dokumen kebijakan keamanan informasi, alokasi keamanan informasi
tanggung jawab menyediakan semua pemakai dengan pendidikan dan pelatihan di
dalam keamanan informasi, mengembangkan suatu sistem untuk laporan peristiwa
keamanan, memperkenalkan virus kendali, mengembangkan suatu rencana
kesinambungan bisnis, mengikuti kebutuhan untuk pelindungan data, dan
menetapkan prosedur untuk mentaati kebijakan keamanan.
ISO / IEC 17799: 2005 menetapkan pedoman dan prinsip umum untuk
memulai, menerapkan, memelihara, dan memperbaiki manajemen keamanan informasi
dalam sebuah organisasi. Tujuan yang diuraikan memberikan panduan umum mengenai
tujuan umum manajemen keamanan informasi yang diterima secara umum. ISO / IEC
17799: 2005 berisi praktik terbaik pengendalian dan pengendalian pengendalian
di bidang pengelolaan keamanan informasi berikut:
·
pengorganisasian keamanan informasi;
·
manajemen aset;
·
keamanan sumber daya manusia;
·
keamanan fisik dan lingkungan;
·
komunikasi dan manajemen operasi;
·
kontrol akses;
·
akuisisi sistem informasi, pengembangan dan pemeliharaan;
·
manajemen insiden keamanan informasi;
·
manajemen kontinuitas bisnis;
·
pemenuhan.
Source :
http://denytrihartadi.blogspot.com/2017/10/icasa-iia-coso-dan-iso-1779.html
https://excitedblog.wordpress.com/2017/11/01/standar-dan-panduan-untuk-audit-sistem-informasi/
Komentar
Posting Komentar