DEFINISI
PERKEMBANGAN & KATEGORI DESAIN GRAFIS
Disusun oleh
Randy Adityanda |
14117950
PENGANTAR
ANIMASI & DESAIN GRAFIS
ATA 2019/2020
Universitas Gunadarma
Di era modern seperti sekarang
ini, hampir semua hal yang seringkali kita lihat untuk menyampaikan informasi
sudah berbentuk visual atau digital. Dan semua itu tidak terlepas dari yang
namanya Graphic Design atau Desain Grafis. Desain grafis sekarang ini telah
dijadikan sebagai solusi yang terbaik untuk digunakan dalam membuat berbagai
macam hal yang bersifat visual communication. Seperti saja contoh kecilnya
adalah poster yang mana sekarang ini sudah banyak dibuat menggunakan desain
grafis secara digital.
Tak hanya poster, bahkan foto dan
juga lukisan sekarang ini sudah banyak dikembangkan atau disempurnakan dengan
adanya desain grafis sehingga membuat foto dan juga lukisan atau gambar menjadi
terlihat lebih menarik berkat olahan melalui desain grafis tersebut.
1. Definisi
Desain Grafis
Desain
grafis atau rancang grafis adalah proses komunikasi menggunakan
elemen visual, seperti tipografi, fotografi, serta ilustrasi yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi
akan suatu pesan yang disampaikan. Bidang ini melibatkan proses komunikasi visual dan desain
komunikasi.
Desainer grafis membuat dan mengkombinasikan simbol,
gambar, dan teks untuk membentuk representasi gagasan dan pesan secara visual.
Desainer grafis menggunakan teknik tipografi, seni rupa, dan tata letak halaman untuk membuat komposisi visual.
Penggunaan umum dari desain grafis adalah seperti desain
perusahaan (logo dan merek), desain editorial (majalah, surat
kabar, dan buku), desain
lingkungan, periklanan, desain web, desain
komunikasi, dan kemasan produk.
Jadi dengan pengertian yang sudah
dituturkan di atas tadi, dapat diartikan bahwa desain grafis adalah kombinasi
kompleks antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang
membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan
elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau
sangat berguna dalam bidang gambar. Ilmu desain grafis mencakup seni visual,
tipografi, tata letak dan desain interaksi.
Desain grafis pada awalnya
diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai
tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan
dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau
desain multimedia. Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan
pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain
lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.
Definisi Desain Grafis sendiri
adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan
kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur
elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan
dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar
maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti
gambar atau fotografi. Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan,
packaging, perfilman, dan lain-lain.
Saat ini, desain grafis lebih
dikenal dengan “desain komunikasi visual” atau biasa disingkat dengan sebutan
DKV. Disebut seperti itu karena peran desain grafis dalam mengkomunikasikan
pesan dan informasi kepada audiens dengan cara sentuhan visual yang sangat
kental, seperti: warna, ilustrasi, tipografi, garis dan sebagainya. Bahkan,
desain grafis sering dikategorikan sebagai commercial art karena merupakan
paduan antara seni rupa dengan komunikasi untuk tujuan bisnis.
2. Perkembangan Desain Grafis
Awal mula perjalanan sejarah
mengenai desain grafis dapat ditelusuri melalui jejak peninggalan manusia dalam
bentuk lambang-lambang grafis (sign & simbol) yang berwujud gambar (pictograf)
atau tulisan (ideograf). Gambar mendahului tulisan karena gambar dianggap lebih
bersifat langsung dan ekspresif, dengan dasar acuan alam (flora,
fauna,landscape dan lain-lain). Bangsa mesir termasuk salah satu masyarakat
yang pertama kali menciptakan media bentuk tulisan menggunakan gambar-gambar
yang lebih dikenal Huruf Hieroglyphe. Mereka menggunakan gambar-gambar tersebut
unutk menceritakan peristiwa besar yang terjadi pada jaman mereka.
Tulisan/aksara merupakan hasil
konversi gambar, bentuk dan tata aturan komunikasinya lebih kompleks
dibandingkan gambar. Belum ada yang tahu pasti sejak kapan manusia memulai
menggunakan gambar sebagai media komunikasi. Manusia primitif sudah menggunakan
coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Contohnya
seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis.
Desain grafis sebagai media
komunikasi sudah dikenal sejak masa prasejarah dan hampir setua peradaban
manusia. Hal ini dapat dilihat pada jaman paleo-lithicum di gua lascaux,
Prancis selatan, yang banyak ditemukan gambar-gambar binatang dan manusia pra
sejarah. Gambar pada dinding tersebut memang tidak dibuat untuk tujuan seni,
tetapi lebih sebagai komunikasi visual untuk tujuan ritual dan praktis demi
kelangsungan hidup mereka. Meski demikian, pada saat manusia prasejarah memilih
media, menentukan awal goresan, dan memperhitungkan ukuran gambar, sebenarnya
mereka telah mendesain.
Lambang/aksara sebagai alat
komunikasi diawali oleh bangsa Punesia (+ 1000 tahun SM), yang saat itu
menggunakan bentuk 22 huruf. Kemudian disempurnakan oleh bangsa Yunani (+ 400
tahun SM) antara lain dengan mengubah 5 huruf menjadi huruf hidup. Kejayaan
kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa
peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan,
kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya
bangsa Romawi menetapkan alfabet dari Yunani tersebut menjadi 21 huruf : A, B,
C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y
dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal
dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad
pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Ketika perguruan tinggi pertama
kali berdiri di Eropa pada awal milenium kedua, buku menjadi sebuah tuntutan
kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu,
sehingga sebuah buku harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah
buku dapat memakan waktu berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan
penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja
para penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf
kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping. Efisiensi dapat
terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena ketipis-tebalannya dapat mempercepat
kerja penulisan. Disamping itu, dengan keuntungan bentuk yang indah dan
ramping, huruf-huruf tersebut dapat dituliskan dalam jumlah yang lebih banyak diatas
satu halaman buku.
Perkembangan proses cetak mencetak
dimulai pada abad ke-15 dengan ditemukannya mesin alat cetak oleh Johanes
Gutenberg (1398-1468) di jerman. pada tahun 1455 di Mainz Jerman, untuk pertama
kalinya hasil cetakan yang dibuat adalah 42 baris kalimat yang diambil dari
Bible menggunakan jenis font Texture Blackletter. Pada perkembangan berikutnya,
Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan tehnik cetak Lithografi. berbeda dengan
mesin cetak Gutenberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi. Tehnik cetak
Lithografi menggunakan tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling
tolak antara minyak dan air. Tehnik ini memungkin kan melakukan penggambaran
secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga
memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Pada masa inilah seni poster mulai
berkembang dengan pesat. Masa keemasan ini disebut sebagai The Golden Age of
The Poster.
Sekarang ini, hal-hal mengenai
desain grafis sudah berkembang dengan sangat cepat. Hal tersebut terbukti
dengan banyakanya software-software yang bisa digunakan dengan mudah untuk
mengembangkan desain grafis itu sendiri.
Desain grafis
sendiri juga memiliki beberapa jenis yang terbagi berdasarkan jenis
kemampuannya. Berikut adalah penjelasannya :
·
Drafter
Jenis desain grafis
berdasarkan jenis kemampuannya yang pertama adalah drafter. Drafter sendiri
maksudnya adalah desainer yang mana memang dikhususkan untuk membuat arsitektur
dan rancang bangun yang simetris dan digunakan untuk keperluan pembuatan
sesuatu yang memerlukan ketelitian tinggi dan rancangan yang presisi. Drafter
dikhususkan pada orang orang yang ahli di software (Autocad, Archicad, 3d revit
architecture). Drafter sendiri angat dibutuhkan di dunia arsitektur dan
industri.
· Editor
Editor merupakan
desainer yang khusus untuk membuat cover, sampul, banner, dan lain sebagainya.
Dan juga membuat karya karya desain grafis misalnya: brosur, kartu nama, pin,
logo, poster, dan yang lainnya. Editor adalah profesi yang memerlukan sentuhan
pandangan dan imajinasi yang luas. Dan software yang harus dikuasai adalah : Corel
draw,Adobe Photoshop,Freehand,Illustrator. Sangat dibutuhkan di dunia
periklanan dan publikasi.
· Layouter
Layouter adalah
desainer yang khusus untuk membuat tatanan layout sebuah majalah atau koran
atau publikasi yang lainya dan diharuskan mempunyai feel untuk tata letak agar
enak dilihat. Sedangkan aplikasi yang harus dikuasai adalah Adobe Page Maker,
MS.Publisher, Adobe In Design. Sangat dibutuhkan dipercetakan dan industri
koran/buku/majalah.
· Art Director
Desainer khusus
untuk membuat karya karya seni dari komputer yang bisa digunakan untuk visual
effects ataupun hanya untuk hiasan saja. Membutuhkan kreativitas tinggi untuk
membuat karya agung yang akan dibuat. Sedangkan software yang harus dikuasai
adalah : Corel draw, Photoshop, Photo paint, Art creator. Sangat dibutuhkan di
dunia perfilman, seniman visualisator, foto editing effects.
·
Fotografer
Desainer khusus yang
selain melakukan pengeditan foto juga merangkap sebagai fotografer, harus
memiliki talenta khas fotografer serta mampu mengedit foto sesuai event atau
yang perfect. Membutuhkan intelegensi tinggi kreativitas tinggi dan harus
menguasai adobe photoshop,ieworks,photo studio. Sangat dibutuhkan didunia
fotografi, foto editor, wartawan, dsb.
·
Animator
Desainer khusus bekerja
pada bidang motion graphic, iklan atau film fantasi. Harus memiliki daya tahan
tinggi, pengetahuan yang cukup tinggi, pengalaman dan harus menguasai
Macromedia Flash, Adobe Flash, After Effects, 3d Maya, Gif Animator dan Corel
Rave. Dibutuhkan di dunia advertising, perfilman, pertelevisian.
·
Visualisator
Desainer khusus untuk
memberikan gambaran sebuah produk atau karya dalam bentuk real / 3d dan harus
memiliki kemampuan otak kanan yang cukup tinggi serta harus menguasai 3d Max,
Autocad, Swift 3d, Digital Clay. Sangat dibutuhkan di dunia visualisasi produk
dan presentasi produk.
·
Video Editor
Desainer khusus
untuk mengedit video atau film dan juga merangkap sebagai video shooter, harus
memiliki imajinasi tinggi dan harus menguasai Adobe After Effects, 3d Maya,
Adobe Premiere, Ulead Video Studio, Sony Vegas, Pinneacle. Sangat dibutuhkan di
dunia perfilman dan industri musik.
·
Integrated Desainer
Desainer khusus
yang membutuhkan integrasi dengan programmer misalnya pembuatan game, cd
interaktif, web desain, dsb. Integrated desainer diharuskan untuk menguasai
hampir semua elemen desain. Sangat dibutuhkan di industri informatika.
Daftar
Pustaka
Komentar
Posting Komentar