Pengetahuan
Sistem Teknologi Cerdas
ROBOTIKA
Disusun oleh
Randy Adityanda |
14117950
PTA 2019/2020
Universitas Gunadarma
1.
Definisi
Istilah robot berasal dari Bahasa
Cekoslowakia. Kata robot berasal dari kosakata “Robota” yang berarti “kerja
cepat”. Istilah ini muncul pada tahun 1920 oleh seorang pengarang sandiwara
bernama Karel Capee. Karyanya pada saat itu berjudul “Rossum’s Universal Robot”
yang artinya Robot Dunia milik Rossum. Rossum merancang dan membangun suatu
bala tantara yang terdiri dari robot industry yang akhirnya menjadi terlalu
cerdik dan akhirnya menguasai manusia.
Kata Robotika juga berasal dari novel
fiksi sains “runaround” yang ditulis oleh Isaac Asimov pada tahun 1942.
Sedangkan pengertian robot secara tepat adalah sistem atau alat yang dapat
berperilaku atau meniru perilaku manusia dengan tujuan untuk menggantikan dan
mempermudah kerja/aktifitas manusia.
Untuk dapat diklarifikasi sebagai robot,
maka robot harus memiliki dua macam kemampuan, yaitu :
1)
Bisa mendapatkan
informasi dari sekelilingnya.
2)
Bisa melakukan
sesuatu secara fisik seperti bergerak atau memanipulasi objek.
Untuk dapat dikatakan sebagai robot sebuah
sistem tidak perlu untuk meniru semua tingkah laku manusia, namun suatu sistem
tersebut dapat mengadopsi satu atau dua dari sistem yang ada pada diri manusia
saja sudah dapat dikatakan sebagai robot. Sistem yang diadopsi dapat berupa
sistem pengelihatan (mata), sistem pendengaran (telinga), ataupun sistem gerak.
Sebuah robot dapat saja dibuat untuk
berbagai macam aktifitas, namun sebuah robot harus dibuat dengan tujuan untuk
kebaikan manusia.
Ada beberapa fungsi robot, sehingga
manusia memerlukan kehadirannya yaitu :
1)
Meningkatkan
produksi, akurasi dan daya tahan. Robot ini banyak digunakan di industri.
2)
Untuk tugas-tugas
yang berbahaya, kotor dan beresiko. Robot ini digunakan ketika manusia tidak
mampu masuk ke daerah yang beresiko. Seperti robot untuk menjalajah palnet,
robot untuk mendeteksi limbah nuklir, robot militer dll.
3)
Untuk Pendidikan.
Banyak robot yang digunakan untuk menarik pelajar belajar teknologi seperti
robot lego dll.
4)
Untuk menolong
manusia. Seperti di rumah unuk membersihkan rumah pakai penghisap debu
otomatis, di rumah sakit untuk menghantar makanan, membantu operasi dll.
2.
Sejarah dan Perkembangan
Teknologi Robot
Keunggulan
dalam teknologi robotika tak dapat dipungkiri telah lama dijadikan ikon
kebangaan negara-negara maju di dunia. Kecanggihan teknologi yang dimiliki,
Gedung-gedung tinggi yang mencakar langit, tingkat kesejahteraan rakyatnya yang
tinggi, kota-kotanya yang modern, belumlah terasa lengkap tanpa popularitas
kepiawaian dalam dunia robotik.
Menurut
fu, et al. (1987) penelitian dan pengembangan pertama yang berbuah produk
robotika dapat dilacak mulai dari tahun 1940-an ketika Argonc National
Laboratories di Oak Ridge, Amerika, memperkenalkan sebuah mekanisme robotika
yang dinamai master-slave manipulator. Robot ini digunakan untuk menangani
material radioaktif. Kemudian produk pertama robot komersial diperkenalkan oleh
Unimation Incorporated, Amerika pada tahun1950-an. Hingga belasan tahun kemudia
langkah komersial ini telah diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain, namun
demikian, seperti ditulis dalam beberapa sumber, penelitian intensif dibidang
teknologi robotika dan keinginan menjadikan robotika sebagai sebuahh disiplin
ilmu kala itu belum terpikirkan.
Baru
setelah dunia mulai menapak ke jaman industri pada pertengahan tahun 1960-an
kebutuhan akan otomasi makin menjad-jadi. Pada saat itulah robotika diterima
sebagai disiplin ilmu baru yang mendampingi ilmu-ilmu dasar dan Teknik yang
telah mapan sebelumnya. Di negara negara yang telah mapan kala itu, seperti
Amerika, Inggris, Jerman, dan Perancis mulai bermunculan grup-grup riset yang
menjadikan robotika sebagai temanya, kemudian diikuti oleh jepang, yang
dipelopori oleh ilmuwan-ilmuwan yang baru pulang dari menimba ilmu di Amerika.
Bahkan, di kemudian hari Jepang lah yang tercatat sebagai negara yang paling
produktif dalam mengembangkan teknologi robot, hal ini tidak lain karena jepang
gigih dalam melakukan penelitian teknologi infrastruktur seperti komponen dan
piranti mikro (microdevices) yang akhirnya bidang ini terbukti sebagai inti
dari pengembangan robot modern.
Dewasa
ini mungkin definisi robot industri itu sudah tidak sesuai lagi karena
teknologi mobile robot sudah dipakai secara meluas sejak tahun 80-an. Seiring
itu pula kemudian muncul istilah robot humanoid, animaloid, dan sebagainya.
Bahkan kini dalam industri spesifik seperti industri perfilman, industri
angkasa luar dan industri pertahanan atau mesin perang, robot arm atau
manipulator bisa jadi hanya menjadi bagian saja dari sistem robot secara
keseluruhan.
Robotika
memiliki unsur yang sedikit berbeda dengan ilmu-ilmu dasar atau terapan yang
lain dalam berkembang. Ilmu dasar biasanya berkembang dari suatu asa atau
hipotesis yang kemudian diteliti secara metodus. Ilmu terapan dikembangkan
setelah ilmu-ilmu yang mendasarinya berkembang dengan baik. Sedangkan ilmu
robotika lebih sering berkembang melalui pendekatan secara praktis pada
awalnya. Kemudian melalui suatu pendekatan atau perumpamaan dari hasil pengamatan
perilaku makhluk hidup atau benda/mesin/peralatan bergerak lainnya
dikembangkanlah penelitian secara teoritis. Dari teori kembali kepada praktis,
dan dari robot berkembang menjadi lebih canggih.
Mekatronik
adalah istilah umum yang menjadi popular seiring dengan perkembangan padu
mekanik dan elektronik. Mekatronik terdiri dari 4 disiplin ilmu, yaitu mekanik
(mechanics), elektronik, Teknik kontrol berbasi prosesor serta pemrograman
seperti halnya dalam bidang robotik. Sebuah produk mekatronik belum tentu
robot, namun robot pasti mekatronik. Banyak produk mekatronuk disekeliling
kita, missal mesin cuci, CD/DVD video/cassette player, Walkman hingga vacuum
cleaner. Dalam bidang otomotif produk mekatronik yang diterapkan pada mobil
yaitu ABS (anti lock breaking sistem), active suspension sistem, dsb. Dalam
dunia industry, perdagangan dan Gedung-gedung perkantoran dikenal berbagai
peralatan otomatis seperti pintu otomatis,
lift, escalator, mesin fotocopy, dan masih banyak lagi.
Penelitian
bidang robotika dalam kehidupan organic (bio science) juga semakin mendalam dan
bahkan cenderung tak terduga arahnya. Jika dalam dunia kedokteran telah dikenal
Teknik cloning makhluk hidup yang kontroversial itu, maka dalam dunia robotika
juga dikenal suatu proyek penelitian yang disebut sebagai implant
sensot/actuator atau implant interface. Interface berupa chip IC berurukan
mikro ditanamkan ke dalam makhluk hidup dengan tujuan agar computer dapat di
luar dapat mengendalikan dan atau memonitor kegiatan saraf organic manusia
manusia secara langsung di dalam pembuluh darah atau saraf tubuh.
3.
Konsep Dasar
Robotika
Aplikasi robotika kini tidak hanya terbatas pada dunia
industri dan manufaktur, namun juga telah merambah ke sektor perkebunan.
Apabila kelangkaan tenaga kerja tidak bisa diatasi dengan cepat dan
masif, bukan tidak mungkin akan diciptakan robot-robot perkebunan yang
akan menggantikan fungsi SDM di bidang produksi, baik untuk gula, bioetanol,
maupun tembakau di PTPN X. Setidaknya dengan mengetahui konsep dasar robotika,
cakrawala pengetahuan kita akan terbuka serta dapat memetakan ragam potensi
yang bisa dikembangkan dari aplikasi robotika.
a.
Pemrograman
Robotika
Kreativitas
programer adalah kunci dari pemrograman robotika. Kreativitas programer akan
menentukan program yang akan diinput ke robot sesuai dengan tujuan dibuatnya
robot tersebut. Secara mendasar, program yang ditanamkan dalam chip kontroler
robot berisi logika-logika seperti statement, instruksi, seleksi untuk dua
kondisi atau lebih, dan perhitungan rumus dengan benar.
b.
Bahasa
Pemrograman Robotika
Di
dalam pemrograman robotika, ada beberapa jenis bahasa program yang bisa
digunakan oleh programmer. Programmer biasanya memilih salah satu bahasa
program yang mereka sukai dan mudah dipahami. Dalam hal ini yang berperan
penting adalah kemampuan seorang programmer menguasai bahasa mesin yang akan
dikompilasi untuk dipasang dalam chip mikrikontroler. Di dalam robotika, bahasa
program yang biasanya digunakan antara lain: C dan C++, Basic, Pascal, dan
Assembler.
Susunan
program robotika dalam membuat program hampir sama antara jenis bahasa program
yang satu dengan yang lainnya. Bedanya terletak pada syntax yang
merupakan simbol atau ciri khas pada setiap jenis bahasa program. Hal ini yang
bisanya harus dipahami programmer pemula agar dalam penulisan program tidak
terjadi kesalahan (error). Sebelum membuat program hendaknya kita
membuat alur program (flowchart) yang akan dijalankan secara berulang
oleh mikrokontroler atau sebaliknya. Setelah alur program dibuat maka
selanjutnya penyusunan program sesuai dengan susunan dan syntax dari
jenis bahasa program yang digunakan.
Terdapat
berbagai macam apikasi simulasi, diantaranya adalah Proteus dan Myrio yang
dapat digunakan untuk simulasi program sehingga dapat meminimalisir
kesalahan-kesalahan saat perakitan robot yang akan kita buat. Simulator
tersebut juga dapat diintegrasikan dengan peralatan luar seperti aktuator dan sensor.
4. Penjelasan dan Contoh Studi Kasus di Dunia Nyata
EMIEW2 adalah robot simbiotik manusia yang
menggabungkan data yang didapat dari berbagai sensor eksternal.
Informasi yang diperlukan selanjutnya diproses
melalui platform TI robotika berbasis awan dan dikembalikan ke robot – membantu
robot ini melakukan navigasi, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya.
Infrastruktur IT ini juga dapat diintegrasikan dengan
sistem operasional yang ada untuk memberikan kecerdasan bisnis dengan cara
memproses berbagai macam informasi yang relevan. Robot ini juga menawarkan
solusi bisnis dengan robot yang saling terhubung.
EMIEW3 tercipta dari
keahlian Hitachi di bidang robotika dan solusi digital yang luas guna
mewujudkan otonomi yang tinggi. Infrastruktur IT berbasis awan bekerja sebagai
“otak jarak jauh”, yang mengawasi dan mengontrol tubuh robot. Otak ini
terhubung dengan tubuh robot secara waktu-nyata. Selain itu, otak ini
memberikan EMIEW3 kemampuan untuk berkomunikasi, menavigasi lingkungan
sekitarnya, dan memberikan panduan serta dukungan pelanggan dengan mengetahui
secara tepat situasi di berbagai pengaturan layanan, EMIEW3 mampu mengenali dan
mendekati orang yang membutuhkan bantuan. Bahkan robot ini juga mampu memulai
percakapan sendiri untuk menawarkan berbagai layanan — sehingga meningkatkan
kepuasan pengguna dan efisiensi bisnis.
Daftar
Pustaka
http://ptpn10.co.id/blog/mengenal-konsep-dasar-robotika
https://social-innovation.hitachi/id-id/solutions/robotics/
https://social-innovation.hitachi/id-id/solutions/robotics/
Komentar
Posting Komentar